Cara Kerja VR (Virtual Reality)
1. Display/HD Display.
Monitor untuk
menampilkan proyeksi gambar 3D. Di perangkat Samsung VR Gear dan Google
Cardboard, monitor yang digunakan adalah
smartphone dengan aplikasi penunjang VR. Sementara itu, Oculus
Rift, menggunakan layar HD dengan sudut 100 derajat.
2. Cover.
Penutup display. Di
dalamnya terdapat sensor tracking seperti head tracking, motion tracking, dan
eye tracking. Jika display perangkat dalam keadaan terpisah, cover ini tidak
diperlukan.
3. Spons/Foam Padding.
Bantalan untuk kepala
agar dalam penggunaannya tidak cepat merasa pusing.
4. Lensa/Lenses.
Berupa lensa khusus yang
sifatnya bikonveks atau cembung-cembung. Lensa akan memfokuskan dan membentuk
gambar. Lalu, dibuat view 3D dengan memposisikan dua gambar sama seperti saat
mata kita menangkap cahaya atau pemandangan.
5. Dial.
Pengatur jarak
penglihatan dari visualisasi 3D dan VR.
6. Papan Sirkuit/Circuit
Board.
Pada Oculus Rift,
motherboard-nya berisi ARM processor dan chip pengontrol LED. Rift juga
dilengkapi Adjacent Reality Tracker, dengan fitur magnetometer, gyroscope dan
accelerometer.
Cara Kerja VR.
VR headset merupakan
perangkat head mounted display dengan bentuk seperti goggle. Nah, ide
sesungguhnya dari VR headset adalah menyatukan cara pandang kedua bola mata
yang berbeda. Lewat dua layar di dalamnya, VR headset menghasilkan sensasi tiga
dimensi. Seolah dunia dan objek virtual di game/video sungguh ada di hadapan
siapa pun yang memakai VR headset itu.
Caranya, visualisasi 3D dari video ataupun game tersambung ke VR headset melalui kabel HDMI. Dengan software VREAM, gambar tersebut diproyeksikan melalui lensa khusus menjadi gambar stereoskopik dengan kelengkungan mirip penglihatan manusia. Lalu, otak kita secara otomatis akan terbiasa dengan visualisasi tersebut sehingga terasa nyata.
Caranya, visualisasi 3D dari video ataupun game tersambung ke VR headset melalui kabel HDMI. Dengan software VREAM, gambar tersebut diproyeksikan melalui lensa khusus menjadi gambar stereoskopik dengan kelengkungan mirip penglihatan manusia. Lalu, otak kita secara otomatis akan terbiasa dengan visualisasi tersebut sehingga terasa nyata.
Efek Samping.
Setelah 20 menit
menggunakan VR headset, kalian akan merasa pusing dan mual. Hal itu disebut
dengan virtual reality sickness. Penyebabnya adalah perbedaan persepsi secara
visual dan gerak tubuh. Maksudnya, respons tubuh agak nggak sesuai dengan
keadaan yang dilihat mata. Jadi, disarankan untuk nggak banyak gerak saat
memakai VR headset.
Comments
Post a Comment